Sabtu, 27 Juli 2019

TOEFL kiat

TOEFL Kiat

Sebulan ini saya belajar TOEFL. Aku belajar TOEFL otodidak, tetapi juga sempat ikut serta pelatihan singkat sih di Max Havelaar English Course Solo. Mulanya saya ragu banget dapat melakukan TOEFL. Sebab dahulu sebelumnya saya pernah percobaan TOEFL sah (yang bayarnya 500 ribu itu lho. Sertifikatnya dari ETS) dan skornya hanya 490. Huhuhu… sedih banget. Meski apa-apa sekarang minimal skor 500. Kurang dikit lagi kan?
.
Akhirnya saya berhasrat belajar lebih bermotivasi. Dari pelatihan singat di Max Havelaar English Course saya bener-bener dapet banyak rumus praktis. Rumus-rumus itu kemudian dapat diterapin sendiri untuk belajar pasca course-nya berakhir. Aku beri beberapa bocoran rumusnya, kayak setelah to be pasti Ving/ V3, setelah modal pasti V1, setelah has/ have/ had pasti verb3, setelah do/ does/ did pasti verb1. Itu rumus pakem dan itu memudahkan banget dalam melakukan soal structure yang paling saya takuti. Kecuali itu ada banyak rumus-rumus untuk menemukan subjek. Sebab, soal TOEFL itu acap kali mengecoh. Apa yang nampak sebagai subjek rupanya bukan subjek. Meski, jika kita udah tahu mana subjeknya, bakalan mudah banget ngejawab soal.
.
Kecuali di soal structure, ada banyak juga rumus di soal listening. Mulanya dijelasin rumus-rumus general kayak avoid similar voice dan pay attention to the second speaker. Tapi setelah itu ada banyak rumus yang lebih spesifik lagi. Misalkan, jika soalnya perihal agreement jawabannya pasti yang ada kata agree, also, atau the same opinion. Misalkan:
.
Man : I’d like to take a trip down the coast this weekend.
Woman: me too
Narrator: What does the woman mean?
A. The woman want to go to a trip next weekend
B. The woman agrees to have a trip
C. The woman won’t go this weekend
D. The woman prepare the cost
.
Jawaban dari soal di atas merupakan B (yang ada kata agree-nya). Jadi jika soalnya perihal agreement (ada kata-kata me too, so do I, neither can I, I don’t either) itu pasti jawabannya yang ada kata agree, also, atau the same opinion. Ada 12 trik menganalisa soal listening. Dan trik-trik itu waktu saya terapin di buku yang saya beli di Togamas, dapat berlaku.
.
Untuk reading, triknya hanya 3 sih. Dan kita konsisten wajib rajin-rajin baca. Di reading ini, yang penting kita jangan terburu-buru ketika membaca. Sebab kekuatan tahan baca orang Indonesia lazimnya rendah, termasuk saya yang ga betah baca apalagi kalimat Bahasa Inggris, maka kita wajib meningkatkan kekuatan tahan baca kita. Jangan sampai ngantuk atau frustasi. Santai aja. Dan usahakan untuk sesi reading, kita punya satu jam. Satu set bacaan plus soal (lazimnya satu bacaan untuk 10 soal) kita alokasikan waktu 10 menit. Kita juga diajarin sistem mencari sinonim. Kan, di soal reading tuh acap kali banget ada soal suruh nyari padanan kata. Nah, rupanya ada rumusnya juga. Ada tabel yang dapat memudahkan kita mencari sinonim kata. Misal kata sad sinonimnya apa. Di pilihan adanya dejected, captivating, thrifty, dan erudite. Sad itu, kan, perasaan negatif. Nah yang punya arti negatif-negatif gitu lazimnya berawalan dengan de. Semisal: decrease, destroy, decay, devastate, deregulate, dan lain-lain. Jadi, sinonim sad merupakan dejected. Coba deh buka kamus hehehehe.
.
Nah, jadi yang penting kita tahu rumus dasarnya dahulu. Jika udah tahu rumus dasarnya nikmat. Baru setelah itu kita rajin latihan. Lama-lama kita jadi tambah cepet jawabnya. Lama-lama juga kita jadi peka sama pronounciation serta tempo bicara para bule. Kecuali itu, jika acap kali latihan kita juga akan tahan dengan atmosfer stressful ngerjain soal TOEFL. Apalagi tepat di reading, kesabaran dan ketenangan kita bener-bener diuji. Cuma dengan latihan aja kita dapat bener-bener sabar, teliti, qonaah, sakinah, mawadah, warahmah, lhooooo? Ya gitu deh pokoknya hehehe. Selamat belajar TOEFL.
.
Dian Ayu Rosalita (Alumni Ilmu Regulasi UNS 2013)

Tidak ada komentar: